Thursday 20 March 2014

CIRI-CIRI KHAWARIJ - PART 1.

Ciri Khawarij: Tak Mengamalkan Al Qur’an dan Membunuh Muslim.

Anjing Neraka

Rasulullah saw. bersabda: 

Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. 

Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Satu daripada ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al Qur’an dan Hadits, namun tidak diamalkan. 

Ucapannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja. Al Qur’an dan Hadits tak sampai ke otak mereka. Tidak dipahami. Kerana taqlid pada Syekh mereka, penafsirannya bertentangan dengan Jumhur Ulama. 

Akibatnya selain mencaci sesama Muslim dengan kata-kata yang menyakitkan seperti Ahli Bid’ah, Kuburiyyun (Penyembah Kuburan), Musyrik, Sesat, Kafir, dsb, saat kuat, mereka membunuh sesama Muslim. Khalifah Ali adalah korban pembunuhan Khawarij yang pertama kerana menurut kaum Khawarij Ali sudah sesat/kafir.

Ini kerana usia mereka masih muda. Lemah akal. Banyak yang dari kecil hingga remaja tidak pernah belajar agama Islam di  pusat pengajian atau masjid, tahu-tahu di universiti belajar Islam dari kelompok yang ekstrim. Akibatnya saat aliran itu sesat, mereka keluar dari Islam meskipun  mereka merasa berpegang kepada Al Qur’an dan Sunnah:
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. 

Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, kerana membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)


سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث الأسنان سفهاء الأحلام

“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

يخرج قوم من أمتي يقرئون القرآن يحسبون لهم وهو عليهم لاتجاوز صلاتهم تراقيهم

“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Solat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim)

يحسنون القيل ويسيئون الفعل يدعون إلى كتاب الله وليسوا منه في شيء

“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-Hakim).

Berbagai ayat Al Qur’an dan Hadits mereka pakai, namun kesimpulan lain yang mereka dapat dan amalkan. Berbagai larangan Allah dalam Al Qur’an seperti Su’u Zhon (Buruk Sangka), Mengolok-olok sesama, Mengkafirkan sesama Muslim, dan membunuh sesama Muslim. Berbagai caci-maki terhadap sesama Muslim seperti Ahlul Bid’ah, Sesat, Kafir dan sebagainya terlontar dari mulut mereka.

Kaum Khawarij ini merasa paling benar. Bahkan Khawarij pertama merasa lebih benar dari Nabi sehingga menuduh Nabi tidak adil. Khawarij masa kini menuduh Jumhur Ulama yang merupakan Pewaris Nabi sebagai tidak adil. Contohnya ada Khawarij bilang sejumlah ulama besar adalah sesat atau pembela aliran sesat:

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:

Ali ra. yang sedang berada di Yaman, mengirimkan emas yang masih dalam bijinya kepada Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw. membagikannya kepada beberapa orang, Aqra` bin Habis Al-Hanzhali, Uyainah bin Badr Al-Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al-Amiri, seorang dari Bani Kilab, Zaidul Khair At-Thaiy, seorang dari Bani Nabhan. 

Orang-orang Quraisy marah dan berkata: Apakah baginda memberi para pemimpin Najed, dan tidak memberikan kepada kami? 


Rasulullah saw. bersabda: Aku melakukan itu adalah untuk mengikat hati mereka. Kemudian datang seorang lelaki yang berjanggut lebat, kedua tulang pipinya menonjol, kedua matanya cengkung, dan kepalanya botak. 

Ia berkata: Takutlah kepada Allah, ya Muhammad! 

Rasulullah saw. bersabda: Siapa lagi yang taat kepada Allah jika aku mendurhakai-Nya? Apakah Dia mempercayai aku atas penduduk bumi, sedangkan kamu tidak mempercayai aku? 

Lalu laki-laki itu pergi. Seseorang di antara para sahabat minta izin untuk membunuh laki-laki itu (diriwayatkan bahwa orang yang ingin membunuh itu adalah Khalid bin Walid), tetapi Rasulullah saw. bersabda: 

Sesungguhnya diantara bangsaku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: 

Seseorang datang kepada Rasulullah saw. di Ji`ranah sepulang dari perang Hunain. Pada pakaian Bilal terdapat perak. Dan Rasulullah saw. mengambilnya untuk diberikan kepada manusia. 

Orang yang datang itu berkata: Hai Muhammad, berlaku adillah! 

Baginda bersabda: Celaka engkau! Siapa lagi yang bertindak adil, bila aku tidak adil? Engkau pasti akan rugi, jika aku tidak adil. Umar bin Khathab ra. berkata: Biarkan aku membunuh orang munafik ini, wahai Rasulullah. 


Baginda bersabda: 

Aku berlindung kepada Allah dari pembicaraan orang bahawa aku membunuh sahabatku sendiri. Sesungguhnya orang ini dan teman-temannya memang membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. (Shahih Muslim No.1761)

Ciri Khawarij ini adalah gemar membaca Al Qur’an, mengaku pembela Islam, namun tidak mengamalkannya. Dia datangi ummat Islam dgn pedang sambil menuduh ummat Islam melakukan kesyirikan. Padahal Syirik menurut pemahaman Nabi adalah menyembah berhala. Yang dilakukan Nabi adalah menghancurkan berhala. Bukan membunuh orang-orang yang dituduh Musyrik:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ، انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ»، قَالَ: قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي؟ قَالَ: «بَلِ الرَّامِي»
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).

1 comment:

Xpas said...

"Kelak bakal muncul diantara umatku, yg membaca Al Quran, bacaan kalian tidak dianggap (diakui) oleh mrk dan solat kalian tidak diakui oleh mrk.... " ila akhiril Hadis (potongan dr HR Bukhari 6933).
Dlm Hadis yg lain,
"... mrk mencela solat kalian dgn membanding bandingkan dgn solat mrk, mrk mencela puasa kalian dgn membanding bandingkan dgn puasa mrk...." (potongan dr HR Abu Daud 6741).
Pendek kata mrk ni perasan bagus dan mrklah yg paling betul, yg bukan golongan mrk semua sesat.
Moga Allah swt jauhkan kita, ahli keluarga, jiran jiran kita, rakan rakan kita dan anak turunan kita dr terpengaruh, terpedaya, cenderung, bersekongkol atau termasuk ke dlm golongan mrk ini, yg menyangka diri betul sebenarnya sesat, na'uzubillah !
Mengapa sampai tersesat dan tidak ditunjuki Allah swt Kebenaran dan kesilapan diri sendiri serta dibiar sesat, kerana ketaksuban kpd individu atau jama'ah, kerana keegoan merasa diri lebih berilmu dr org lain, rasa benar sendiri, tiada rasa tawaddhu' dan rendah diri dan tiada keikhlasan dlm beragama, na'uzubillah !
Nak kata mrk terkeluar dr Islam secara tegas, secara peribadi saya tak berani, kerana di awal Hadis Bukhari 6933 di atas, Nabi saw sebutkan "diantara umatku", yg saya fahamkan mrk masih lg umat Nabi saw, walau pun disebut Nabi saw "mrk keluar dr Islam spt anak panah keluar dr busurnya" waAllahu'alam.