Saturday, 20 February 2016

Puteri Arab Saudi Yang Cantik Jelita Dihukum Mati Kerana Berzina!







Kisahbenar Kisah Misha'al Al Saud, Puteri 
Arab Saudi Yang Dihukum Mati Kerana 
Berzina! Masha Allah Tak Kira Siapa Lah 
pangkat Tetap Dihukum!


BERITA-HARIAN.NET - 

Tuhan menciptakan lelaki dan wanita 

untuk berpasang-pasangan. Meskipun 
begitu, tetap ada aturannya bagi seorang 
lelaki dan wanita untuk berhubungan. 

Misalnya etika dan sopan santun, 
maksimal adalah peraturan sebuah 
negara yang memang berdiri tegak 
mengatur hubungan lelaki dan wanita, 
sesuai dengan kaedah agama.

Arab Saudi adalah negera yang 
menjunjung tinggi nilai keislaman, 
termasuk dalam kehidupan ber
masyarakat dan hubungan antara 
lelaki dan wanita.

Misha’al binti Fahd al Saud, Puteri 
Arab Saudi yang dihukum mati kerana 
berzina.


Negara tersebut bahkan telah mengatur 
tempat-tempat dan jam tertentu sehingga 
lelaki dan wanita yang bukan muhrim 
tidak akan bercampur sembarangan.

Walau begitu, Arab Saudi pernah 
menghukum puteri dari negaranya sendiri. 
Misha’al binti Fahd al Saud, seorang puteri 
terhormat yang merupakan cucu perempuan 
dari Putera Muhammad bin AbdulAziz, abang 
dari Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud.


Puteri yang Disayangi Banyak Orang.


Misha’al adalah seorang gadis yang 
berjiwa bebas seperti burung dan 
sangat jujur. Ia merupakan kesayangan 
di Istana. 


Raja dan seluruh keluarganya sangat 
menyayangi gadis tersebut. Misha’al 
juga gadis yang terpelajar dan memang 
suka menuntut ilmu. 

Ia mendapat sokongan dari keluarga 
kerajaan Arab untuk belajar hingga ke 
berbagai belahan dunia.

Tidak ada yang kerajaan tidak berikan 
pada gadis itu. Sampai suatu ketika, ia 
pergi ke Lebanon untuk belajar.

Misha’al yang sudah cukup umur dan 
jiwa muda yang membara, bukan hanya 
untuk menuntut ilmu semata, tapi juga 
jatuh cinta. 

Perempuan ini bertemu dengan 
seorang pemuda Lebanon bernama 
Khaled al-Sha’er Mulhallal. Sebut saja 
dia Mulhallal.


Benih-benih Cinta Terlarang



Perasaan di antara Misha’al dan Mulhallal makin 
mengembang dari hari ke hari. 


Pemuda yang telah membuat puteri Arab 
Saudi itu jatuh cinta, sesungguhnya adalah 
keponakan dari Duta Besar Arab Saudi 
di Lebanon. 

Namun sungguh, dia memang bukan 
siapa-siapa bila dibandingkan dengan 
status Putri Misha’al.

Di sisi lain, keluarga kerajaan sudah 
menjodohkan sang putri dengan pria 
yang sederajat. karena menganggap 
kalau gadis itu sudah cukup umur 
untuk menikah. Keinginan Misha’al 
belajar ke Lebanon, sebenarnya hanya 
usaha melarikan diri dari perjodohan 
tersebut.

Tapi cinta memang tidak memandang 
latar belakang. Misha’al terlanjur dimabuk 
cinta oleh pesona Mulhallal yang juga 
menuntut di Lebanon. Cinta membuatnya 
lupa segala
nya. Lupa yang dia seorang putri raja, lupa 
perjodohan, lupa keluarga. Dan cinta itu, 
menggiring nasib keduanya pada maut 
yang buruk.

Sudah jelas kalau cinta Misha’al dan 
Mulhallal tidak akan disetujui oleh 
keluarganya. Sang puteri dan pria yang 
dicintainya merencanakan untuk lari. 
Perempuan itu memalsukan kematian
nya, seolah-olah ia mati tenggelam dan 
tubuhnya tidak ditemukan.

Taktik ini digunakan untuk mengulur 
waktu. Sehingga ia bisa menyamar ke 
bandara sebagai seorang pria, meninggal
kan tanah airnya dan hidup bersama pria 
yang ia cintai selama-lamanya. Namun 
sayang, akhirnya ia tertangkap di Banda
raya Jeddah.

Alarm di Bandara berbunyi nyaring. 
Mishaal ‘digerebek’ ramai sekuriti. Saat 
itu ada pemuda yang sempat berusaha 
menyelamatkan nya, tapi sayang mereka 
dikepung terlalu ramai penjaga.

Para penjaga memisahkan mereka 
hingga berurai air mata, konon pemuda 
itu adalah Mulhallal. Akhirnya sang puteri 
dikembalikan ke keluarganya. Dan yang 
lebih mengerikan, hukuman berat telah 
menanti mereka.


Usaha Keluarga Menyelamatkan Sang Puteri


Kerana tuduhan perzinaan perlu 4 orang 
saksi laki-laki dan kesaksian diri dengan 
3 kali mengucapkan ‘Saya berzina’, kes 
Misha’al sebenarnya masih boleh ditutupi. 
Keluarga berusaha melindunginya.

Sang raja memujuknya dengan meminta 
Misha’al untuk tidak mengaku apa-apa 
agar selamat dari hukuman, yang penting 
ia tidak bertemu lagi dengan Mulhallal. 
Kerana bila ia mengaku, takseorangpun, 
bahkan datuknya sendiri, bahkan raja 
sekalipun, yang boleh menolongnya.

Namun sepertinya cinta itu sudah terlalu 
dalam. Puteri menolak melindungi dirinya 
sendiri, apalagi mengingkari cintanya 
pada Mulhallal selama ini. Misha’al kembali 
ke persidangan dengan tiga kali mengucap
kan, “Aku telah melakukan zina. Aku telah 
melakukan zina. Aku telah melakukan zina.”

Maka dijatuhkanlah eksekusi mati kepada 
sang puteri, begitu pula dengan kekasihnya. 
Eksekusi mati Misha’al dan Mulhallal terjadi 
di tahun 1977, tanggal 15 Julai di taman 
Gedung Ratu Arab Saudi.


Meskipun ia punya status yang tinggi, 
ia tetap diperlakukan sebagaimana 
tertuduh mati yang lain. Kedua mata 
Misha’al ditutup, ia juga disuruh ber
lutut dan dieksekusi atas instruksi 
langsung dari sang datuk. 

Ini dilakukan kerana Misha’al dianggap 
telah mencoreng kehormatan keluarga, 
kerana semestinya dia menikah dengan 
pria yang dijodohkan dengannya.

Mulhallal, dipaksa melihat eksekusi mati 
gadis yang dicintainya. Walau begitu, 
sebilah pedang juga sudah berada dekat 
kepalanya. Dibawa oleh seorang eksekutor 
yang konon masih merupakan kerabat 
dari Misha’al. 

Kerana bukan dilakukan oleh algojo
profesional, kepala Mulhallal tak putus 
dalam sekali tebas. Boleh dibayangkan 
kematian itu jadi sangat menyakitkan.



Ada desas-desus yang mengatakan 
bahawa perempuan yang dieksekusi 
itu bukan sang puteri, kerana keluarga 
kerajaan. Pasti tidak sampai hati melaku
kannya. Hanya kalangan kerajaan yang 
mengetahui dan menjadi saksi pedihnya 
eksekusi mati sang puteri dan pujaan 
hatinya.

Pasca eksekusi mati, peraturan tentang 
wanita di Arab jadi semakin ketat. Raja 
menambah penjagaan di beberapa 
kawasan umum, di mana pria dan 
wanita bermungkinan untuk bertemu.

Kisah ini juga dibuatkan semacam filem 
dokumentarinya, berjudul "Death of a 
Princess".Dan boleh diduga kalau filem 
ini menuai kontroversi.

Kisah ini hampir mirip dengan Romeo 
dan Juliet, hanya saja realiti selalu lebih 
kejam dari drama yang sering kita lihat 
dalam filem atau kita dengar dari kisah-
kisah yang melagenda.

Hukuman mati buat Puteri Arab Saudi 
yang berzina dan hamil anak luar nikah.

No comments: