Kebiasaan Munculnya Jerawat!!!
Menurut statistik, satu dari lima orang dewasa usia 25 - 44 tahun mengalami problem jerawat. Masalah kulit ini tidak disebabkan oleh satu faktor saja, sehingga memang agak sulit untuk mengenyahkannya.
Tetapi bagaimana Anda memperlakukan kulit, sedikit sebanyak berperanan dalam munculnya jerawat di wajah. Tak percaya? Coba lihat buktinya.
Kesalahan terbesar yang dilakukan rata-rata perempuan adalah, baru membersihkan wajah setelah berolahraga. Justru, sebelum berolahraga wajah sudah harus dalam keadaan bersih agar ketika keringat bergecuran, debu atau sisa make-up tidak menempel pada wajah.
Produk-produk perawatan kulit dan rambut, seperti hair conditioner, gel, shaving cream (untuk pria), moisturizer, sunscreen, dan produk-produk lain yang mengandung minyak, dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Ganti produk-produk ini dengan bahan yang tidak akan menyumbat pori; biasanya pada label kemasan ditulis oil-free dan/atau noncomedogenic.
Namun meskipun menggunakan produk yang tidak mengandung minyak, Anda tetap harus membersihkan wajah sebelum berolahraga.
Pertimbangkan juga apakah produk-produk tersebut memang Anda perlukankan. Soalnya, produk-produk yang disebut "dermatologist tested" (telah diuji oleh pakar dermatologi) pun biasa menyebabkan jerawat pada sebagian orang.
2. Sering meraba-raba pipi atau dagu
Mungkin Anda tak sedar melakukannya, namun kerap mengusap keringat di wajah dengan tangan atau menggosok hidung boleh mendorong tumbuhnya bakteria dan menyebabkan infeksi.
Biasakan juga untuk tidak memegang-megang jerawat yang mulai tumbuh. Memicit jerawat boleh membuat bakteria pada jerawat masuk semakin dalam ke kulit, sehingga menimbulkan keradangan dan bekas luka permanen.
3. Tidak rajin membasuh muka
Segera basuh wajah setelah Anda berolahraga ataupun melakukan aktiviti lain yang membuat Anda berkeringat. Aktiviti fizikal memanaskan tubuh, menyebabkan keringat bercampur dengan minyak di permukaan kulit. Kedua hal ini boleh menyumbatkan pori-pori.
Jika Anda tidak biasa mencuci muka, keringkan wajah dan tubuh Anda dengan tuala, lalu segera berganti pakaian.
Berlama-lama mengenakan pakaian yang basah kerana keringat, apalagi yang ketat, juga membuat dada, punggung, dan bahagian lain dari tubuh Anda ditumbuhi jerawat.
Bila Anda sering mengenakan ikat kepala, topi, atau helmet, yang terpasang kuat di kepala, rajin-rajinlah mencuci talinya untuk mengurangi bakteria.
4. Terlalu sering mencuci wajah dengan sabun yang keras
Jerawat tidak disebabkan oleh kotoran. Kerana itu, tak ada gunanya sering-sering mencuci muka dengan sabun atau scrub yang mengandung bahan yang tajam seperti alkohol. Keadaan wajah Anda bahkan boleh jadi makin parah kerana memaksa produksi minyak berlebih.
Ubah kebiasaan Anda dengan membasuh muka dari rahang ke arah garis rambut dengan sabun yang lembut dan air hangat, sekali atau dua kali sehari.
Jangan lupa, cuci dulu tangan Anda sebelum menyentuh muka. Lalu, keringkan wajah yang sudah bersih dengan menepuk-nepuknya dengan tuala yang kering dan lembut (bukan menggosoknya).
5. Membiarkan stres berlanjutan
Mungkin Anda pernah mendengar bahawa stres boleh berpengaruh pada kesihatan kulit. Sebab ketika Anda stres, tubuh memproduksi hormon stres (kortisol) yang akan merangsang produksi minyak berlebih dari kelenjar sebum di dalam kulit.
Kalau kelebihan minyak ini bercampur dengan sel-sel kulit mati dan bakteria, jerawat boleh bertambah besar atau bertambah parah.
Kalau Anda menderita stres berpanjangan, cubalah untuk beristirahat sejenak dari rutin yang membuat Anda stres. Lakukan latihan peregangan dan bernafas dalam-dalam.
Olahraga secara teratur juga ampuh mengatasi kegelisahan dan mengurangi stres.
Pada dasarnya, tidak ada ubat mujarab untuk jerawat. Kebanyakan jerawat ringan boleh diatasi dengan perawatan kulit dan tubuh yang sederhana. Bila apa yang Anda lakukan belum berhasil melenyapkan jerawat, kemungkinan ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebabnya.
Antara lain, perubahan hormon (menstruasi, kehamilan), mengonsumsi obat-obatan tertentu, alergi makanan atau kosmetik, dan faktor genetik.
No comments:
Post a Comment