Thursday, 30 October 2014

Susi Pudjiastuti, menteri kabinet Jokowi pertama tuduh Malaysia pencuri!!!



Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan


























Emosi Meletup, Menteri Susi Sindir Malaysia!!!

Wiji Nurhayat - detikFinance

Jakarta - Sebelum melakukan inspeksi mendadak 
di Gedung Mina Bahari II, kantor pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti rapat dengan Dirjen Perikanan Tangkap Gellwyn Yusuf bersama Sekjen KKP Syarief Widjaja. Diskusi juga diikuti puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Ditjen Perikanan Tangkap KKP.

Emosi Susi sedikit meletup saat ia mengungkapkan spesies ikan mahal di Uni Eropa yang diklaim sebagai milik Malaysia. Padahal ikan tersebut hidup di perairan Indonesia.

"Ada ikan jenis black tiger yang saya beli di supermarket Eropa, ternyata disebut itu dari Malaysia. Di sana terpampang fifty seven zone (zona 57). Memangnya Malaysia punya zona pulau?" tegas Susidi kantornya, Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Susi yang ahli navigasi koordinat kewilayahan ini mengungkapkan zona 57 adalah Samudera Hindia, artinya ada di wilayah Indonesia.

"Dia (Malaysia) itu declare dan di-packaging. Ikannya besar tetapi produk Malaysia. Wong gendeng, itu pulau jadi-jadian. Ini maling tetapi berani terang-terangan. Ini saya temukan di supermarket Eropa. Zone 57 itu Indian Ocean (Samudra Hindia)," papar Susi.

Lebih lanjut Susi menjelaskan, harga ikan tersebut cukup mahal dan Malaysia yang mendapatkan nilai tambah. Dia juga mengungkapkan kasus serupa terjadi antara Indonesia dengan Thailand.

"Laut kita luasnya 15 kali luas laut Thailand, tetapi hasil lautnya hanya 1/5 Thailand. Itu gila," kata Susi dengan nada marah.

Susi Pudjiastuti, menteri kabinet Jokowi pertama tuduh Malaysia pencuri.


Pemerintahan Jokowi dicemari aksi 
merendahkanMalaysia oleh Menteri 
lantikannya semalam apabila 
Menteri Kelautan dan Perikanan, 
Susi Pudjiastuti menyebut Malaysia 
'mencuri' produk laut Indonesia 
dan memasarkan di pasaran Eropah.

Menurutnya, temuannya di pasaraya di 
Eropah menunjukkan sejenis ikan yang 
di tangkap di Zon 57 merupakan hasil 
laut Indonesia hanya kerana Zon 57 
merangkumi Lautan Hindi.

Takkan lah seorang menteri yang konon
nya berpengalaman 33 tahun dalam 
bidang perikanan, tidak tahu bahawa Zon 
57 itu keluasannya meliputi Teluk Bengal 
hingga ke perairan Tasmania?  Sehingga 
Lautan Hindi selatan tempat hilangnya 
MH 370 juga terangkum dalam Zon 57? 
Adakah wilayah Indonesia meliputi  
hingga ke Bangladesh dan Laut 
Antartika?

Apabila semangat nasionalisme dipupuk 
dengan mencari jalan untuk membangkitkan 
isu panas dengan negara jiran, sekali lagi 
kita lihat Indonesia mempamerkan Menteri 
yang tidak layak, malah bermulut besar 
tanpa pengetahuan yang wajar.

Menteri tersebut patut membina jalan 
bagaimana nelayan Indonesia mampu 
menangkap ikan lebih jauh ke perairan 
antarabangsa. Bukannya menjadikan 
negara lain sebagai mangsa bagi 
menutup ketidakupayaan sendiri.

INDONESIA TERBUKTI BERJAYA
MENGHASILKAN PEMIMPIN KELAS 
SATU DUNIA.

SIAPA YANG TIDAK KENAL 
PATEH ARIA GAJAH MADA,
WALI SONGO,JENDERAL SUDIRMAN,HATTA,SUHARTO 
DAN YANG TERMASYHURNYA 
BAPAK SUKARNO YANG BERJAYA
MEMUKAU MATA PEMIMPIN SEANTERO DUNIA!!!

MALANG SEKALI BAPAK JOKOWI 
YANG SANGAT AKU MINATI INI 
TELAH TERSALAH PILIH!

PILIH-PILIH TEBU MAKA DAPATNYA HANYALAH TEBERAU!

JANGANLAH HANYA KERANA 
SEORANG WANITA HUBUNGAN PERSAUDARAAN KITA JADI KERUH! 

CUBIT PEHA KANAN PEHA KIRI 
TETAP TERASA!!! 

No comments: