Dulu negarawan itu gah di persada..
Mengangkat negara ke mercu gemilang...
Kini negarawan itu bakal tersungkur di
jalanan..
Mengagah kebodohan pecahkan
tembelang....
Dulu negarawan itu hebat bicara
Menenggelam setiap musuh yang datang...
Kini negarawan itu bakal menjadi sejarah...
Sejarah hitam karangan sendiri...
Dulu negarawan itu hebat bicara tentang
bangsanya..
Hebat pertahan ketuanan nusanya...
Hebat melibas tiap pukulan musuhnya..
Kini negarawan itu terus hebat bicaranya...
Hebat bicara tentang hancurkan negaranya..
Hebat perlekeh bangsa yang dinobat sebagai
tuan...
Hebat bergabung dengan musuhnya yang
dulukala...
Dulu negarawan itu megah dengan kalimah
Melayu Mudah Lupanya...
Gamat keramat kalimat berkat..
Kini... Negarawan itu seperti dimakan
sumpahnya sendiri..
Lupa, melupa, pelupa juga terlupa setiap
durja, nista, dusta yang menjadi punca
perpecahan umat...
Dulu negarawan itu dua dekad memegang takhta...
Diikat musuhnya dengan auta dan akta..
Dirai temannya dengan limpahan wang dan harta..
Kini negarawan itu seperti suci dari perlakuan dosa..
Terus menegak 'fakta' walau dijawab penuh santun..
Namun selagi impiannya gulingkan 'musuh negara'
belum tercapai..
Najis busuk pun sanggup digapai..
Apakah akhirnya kita akan dipertontonkan aksi
negarawan tersungkur di jalanan............ - J.M
1 comment:
Dia tidak suka lihat orang lebih daripada dia. Dia nak orang ingat dengan dia sampai bila-bila. Bagi memenuhi matlamat tersebut dia sanggup lihat sebuah parti yang telah mendokong dia sebagai Presiden seterusnya Perdana Menteri Malaysia selama 22 tahun hancur lebur.
Semestinya dia mempertahankan parti yang telah banyak memberi ruang kepadanya untuk menzahirkan bakatnya sebagai seorang pemimpin bertaraf dunia. Bukan dengan tiba-tiba menyalahkan orang lain semata-mata untuk menunjukkan kepada rakyat, " Tengok, orang lain tak akan berjaya perintah macam aku yang bertahan selama 22 tahun"
Jiwa dia tak macam pemimpin Pembangkang seperti Karpal, Kit Siang, Nik Aziz mau pun Anwar, walaupun mereka ini lebih banyak beretorik, namun mereka tidak sekali-kali memburukkan parti yang mereka pimpin.
Orang jenis ini sebenarnya sedang menghidapi "Sindrom Mamai Kuasa".
Post a Comment