Sunday 12 May 2013

CIUMAN LELAKI KEGHAIRAHAN SEKS,CIUMAN WANITA.....???

 

Ciuman versi wanita dan lelaki.



http://i803.photobucket.com/albums/yy316/deathlyflush/Sex/kiss.jpg

 
Ketika cinta hadir, ciuman bibir seringkali menjadi elemen penting untuk mengungkap rasa. Semua terjadi begitu semulajadi saat dua pasang bibir sudah terkunci. Tak hanya mempereratkan hubungan emosional, ciuman juga memberi manfaat bagi kesihatan.

Terlepas dari efek positifnya, ciuman seperti apa yang sesungguhnya didamba setiap pasangan? Berdasarkan kajian Albright College, Pennsylvania, lelaki dan wanita memiliki obsesi berbeda dari setiap ciuman yang terjadi.

Lelaki lebih menginginkan ciuman yang mampu meningkatkan ghairah seksual. Sedangkan wanita lebih menginginkan ciuman serius, yang berlangsung lama.

"Wanita cenderung menggunakan ciuman untuk meningkatkan ikatan emosional dengan pasangan. Sementara lelaki menggunakannya sebagai jambatan menuju hubungan seksual," kata Susan Hughes, psikolog dari Albright College kepada Life's Little Mysteries, seperti yang disiarkan oleh Times of India.

Hughes dan teamnya mengkaji kesukan ciuman antara pasangan berdasar pendapat lebih dari 1,000  lelaki dan wanita yang memiliki tingkat seksual prima. Mereka juga melakukan survey terhadap sejumlah mahasiswa atas serangkaian pertanyaan berkaitan ciuman.

Hasil penelitian menunjukkan bahawa baik lelaki mahupun wanita menganggap interaksi ciuman sangat penting dan intim. Kedua jenis kelamin menggunakan ciuman untuk mengukur kesesuaian hubungan diri dan pasangannya.

Baik lelaki dan wanita juga mengaku boleh kehilangan ketertarikan terhadap pasangannya akibat pengalaman buruk saat berciuman. Bahkan, wanita boleh mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan gara-gara ciuman yang buruk.

Data penelitian juga menunjukkan bahawa  lelaki merasa jauh lebih kuat dan merasa ciuman harus mengarah kepada hubungan seks. "Laki-laki berciuman terutama untuk merangsang ghairah pasangan mereka," ujar Hughes yang menerbitkankan penelitiannya di Jurnal Evolusi Psikologi.

No comments: